Dito merasakan kepalanya pusing. Tubuhnya terasa panas, Dito merasa ada yang tidak beres dengan tubuhnya. Pandangan matanya mulai ganda. Ia menggelengkan kepalanya tapi tak berhasil memfokuskan pandangannya. Tubuhnya semakin panas dan tidak bisa dikendalikan. Sebuah tepukan di pundaknya, ia menoleh ke belakang dan tubuhnya bergerak begitu saja. Dito mencium seorang wanita sambil terus mendorongnya menuju sebuah kamar. Wanita asing itu bergerak memberontak tapi justru Dito tak menghiraukan rontaan dan teriakan permintaan toling dari wanita itu. Dito merasa harus menuntaskan sesuatu yang berontak dalam tubuhnya. Ia benar-benar tak bisa tenang jika belum menyalurkan gairahnya. Ia tahu apa yang dilakukannya adalah salah tapi ia tak bisa mengen