"Apakah kau ingin tahu alasan kenapa aku membiarkan wanita sepertimu menemaniku ke pesta ini, Althea?" Savero berbalik, pria itu menatap Althea dengan angkuh.
Althea tahu alasannya setelah ia datang ke tempat pesta tadi. Savero ingin membuat dirinya menjadi bahan perbincangan orang lain. Savero juga bermaksud untuk membuat Enrique tampak seperti seorang pecundang.
"Saya tidak tertarik untuk mengetahuinya, Tuan Savero." Althea membalas dengan datar.
Savero melangkah mendekati Althea, membunuh jarak di antara mereka. "Namun, aku ingin memberitahumu. Lihat, pria yang kau pilih tujuh tahun lalu saat ini dia hanyalah seorang pecundang.
Tujuh tahun lalu kau meninggalkanku karena uang dan kekuasaan pria itu, tapi sekarang dia bahkan bukan apa-apa dibandingkan denganku."
"Tuan Savero, jangan terlalu yakin. Tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan."
Savero mencengkram dagu Althea dengan kasar. "Apakah kau berpikir masih ada kesempatan bagi mantan suamimu untuk bangkit?" Savero mendengkus dingin. "Tanpa izin dariku S Corp tidak akan pernah benar-benar bangkit!"
Althea akhirnya benar-benar yakin bahwa penyebab dari S corp berada dalam krisis adalah karena Savero. Selama beberapa tahun terakhir ini pekerjaan Enrique selalu berjalan dengan lancar, baru satu tahun terakhir ini masalah demi masalah muncul hingga menyebabkan banyak kerugian.
Jadi, pada akhirnya ialah yang telah menyebabkan semua masalah itu.
Althea tidak mengerti, kenapa setiap orang yang memiliki hubungan yang baik dengannya akan mendapatkan musibah. Dimulai dari Savero, lalu ibunya dan terakhir Enrique.
"Tuan Savero, jika Anda membenci saya maka arahkan saja semua kebencian itu pada saya. Tujuh tahun lalu adalah kesalahan saya, bukan Enrique."
Savero menjadi semakin marah. Rahang pria itu mengeras. Cengkramannya di dagu Althea semakin kuat. "Tentu saja aku akan mengarahkan semua kebencianku padamu, kau tidak perlu mengajari aku tentang hal itu. Pecundang Enrique adalah orang yang kau sayangi, aku akan menghancurkan apapun yang kau sayangi di dunia ini."
Rasa pahit menyebar di hati Althea, menghancurkan apapun yang ia sayangi? Sayangnya, di dunia ini tidak ada lagi yang ia sayangi.
"Tidak diragukan lagi Tuan Savero sangat membenci saya. Cinta Anda terhadap saya di masa lalu benar-benar besar." Althea tersenyum mengejek Savero.
Savero membenci senyuman itu. Ia juga membenci fakta bahwa di masa lalu cintanya pada Althea sangat besar hingga kerusakan yang terjadi padanya juga besar saat Althea mengkhianatinya.
Tahun pertama setelah ia ditinggalkan oleh Savero, ia merasakan sakit yang terus menyiksa. Ia kira semakin lama waktu berlalu, rasa sakitnya akan berkurang, tapi nyatanya semakin menggila sampai membuat hatinya mati rasa.
Setelah dikhianati begitu parah oleh Althea, Savero tidak pernah percaya pada cinta lagi. Di matanya semua wanita sama saja seperti Althea. Tidak ada yang tulus, mereka semua hanya memikirkan tentang uang dan status sosial.
Sekarang dihadapkan dengan senyuman mengolok Althea, itu hanya membuat api kebencian di dalam diri Savero semakin membara.
Cengkraman Savero berpindah pada leher Althea. "Mencintaimu di masa lalu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku! Dan saat ini kau tidak lebih dari sekedar property yang sudah aku beli!" Savero menatap tajam Althea sejenak sebelum akhirnya ia menghempaskan tangannya dengan kasar.
Althea kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke lantai dengan kuat.
"Enyah dari sini!" Savero memunggungi Althea.
Althea segera berdiri lalu pergi meninggalkan kamar Savero dan kembali ke kamarnya.
Althea bersandar di pintu. Kalimat yang diucapkan oleh Savero tadi terngiang di kepalanya. Jika bagi Savero mencintainya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya, tapi ia tidak pernah menyesal mencintai Savero.
Pria itu telah memberikannya cinta yang tidak pernah ia dapatkan dalam hidupnya. Sejak kecil ia hidup di panti asuhan, berbaur dengan anak-anak yang kekurangan kasih sayang.
Lalu kemudian datang Savero ke dalam hidupnya, memberikannya begitu banyak cinta dan kasih sayang. Savero adalah sinar cahaya dalam hidupnya yang kelam dan dingin.
Dibenci seperti ini oleh Savero, meski ia sudah menyiapkan hatinya, ia masih merasa sakit dan sedih. Akan tetapi, jika ia bisa kembali ke masa lalu, ia masih akan mengambil langkah yang sama.
Dengan pilihannya, ia bisa menyelamatkan dua nyawa, Savero dan ibunya, meski pada akhirnya kebahagiaannya sendiri yang dikorbankan.
Sekarang ia hanya akan membiarkan Savero melampiaskan kebenciannya. Ia ingin Savero melepaskan semuanya lalu kemudian bisa hidup tanpa kebencian dan dendam.
**
"Apa yang terjadi?" Daxton duduk di sebelah Savero. Saat ini keduanya sedang berada di sebuah ruangan pribadi di klub malam terbesar di kota itu.
"Tidak ada, temani aku minum saja."
"Baiklah." Daxton mengisi gelasnya. Pria ini adalah salah satu dari dua sahabat Savero yang telah menemani Savero sejak masih kecil.
Tujuh tahun lalu, ketika Savero memutuskan untuk meninggalkan kota ini, Daxton dan Joaquin pergi bersama Savero. Mereka bertiga membangun sebuah perusahaan bersama, jatuh dan bangkit bersama.
Setelah lima tahun, perusahaan yang mereka bangun menjadi salah satu perusahaan yang cukup berpengaruh. Saat ini perusahaan itu dipimpin oleh Daxton sebagai CEO Sementara Savero, ia mulai mengambil alih grup Dominic.
Dalam satu tahun terakhir ini Daxton dan Joaquin menjadi saksi bagaimana Savero menekan S crop dari segala sisi.
Meski Savero mengatakan bahwa tidak terjadi apa-apa, tapi Daxton tahu bahwa suasana hati Savero yang buruk pasti ada hubungannya dengan Althea.
Daxton adalah salah satu saksi betapa hancurnya Savero ketika Althea mengkhianati Savero saat Savero sangat membutuhkan kehadiran Althea.
Rasa sakit hati, kebencian dan dendam akhirnya yang menguatkan Savero, membuat pria itu bangkit dan kemudian menjadi robot yang hanya mencurahkan pikirannya pada pekerjaan. Hidup Savero hanya berputar pada belajar dan bekerja. Hal inilah yang membuat perusahaan yang mereka bangun bisa sangat maju dalam waktu lima tahun.
Tidak hanya Savero yang membenci Althea, tapi juga Daxton dan Joaquin. Sebagai sahabat Savero, mereka sangat terluka ketika Savero dikhianati oleh Althea.
Atas dasar apa Althea bisa hidup bahagia setelah Althea menghancurkan hati Savero dengan sangat parah.
Savero mengisi gelasnya, kata-kata yang diucapkan oleh Althea tadi berputar di kepalanya, membuat kemarahan di dalam dirinya menjadi tidak terkendali.
Bahkan setelah dijual oleh Enrique, Althea masih mencoba untuk melindungi Enrique. Tampaknya wanita itu sangat mencintai Enrique.
Savero mencengkram gelasnya dengan kuat lalu menenggak cairan yang ada di dalamnya dan meletakan gelas dengan kasar di atas meja.
Savero tahu kapan ia harus berhenti, tapi malam ini ia minum sedikit lebih banyak hingga ia sedikit mabuk. Ridley membawa Savero kembali ke kediaman Savero.
Sampai di kediamannya, Savero tidak pergi ke kamarnya, melainkan ke pavilion, tempat di mana kamar Althea berada.
Pintu kamar Althea tidak dikunci, sejak kecil Althea memiliki kebiasaan ini. Ia akan merasa sesak di ruangan yang terkunci. Itu karena sebelumnya ia hampir mati terbakar di kamarnya yang dikunci oleh ibunya dari luar.
Savero membuka pintu dengan sedikit kasar, hal ini membuat Althea terjaga dari tidurnya. Wanita itu segera turun dari ranjang ketika ia melihat Savero mendekat ke arahnya.
Kebencian Savero terhadap Althea telah mencapai alam bawah sadarnya. Bahkan meski saat ini ia sedang mabuk, ia masih mengingat kebencian yang ia miliki terhadap Althea.
Savero tidak mengatakan apapun, pria itu hanya meraih pinggang ramping Althea lalu kemudian mencium Althea dengan kasar.
Althea bisa merasakan alkohol dari mulut Savero. Wanita ini mencoba mendorong d**a Savero, tapi semakin kuat ia berjuang semakin Savero tidak melepaskannya.
Malam itu tubuh Althea disiksa di mana-mana oleh Savero.
Keesokan paginya, Althea bangun lebih lambat dari biasanya. Itu disebabkan oleh kelelahan dan kurang tidur karena Savero.
Wanita itu membuka matanya dan melihat Savero yang saat ini sedang mengenakan celana. Di saat bersamaan ia merasakan bagian tubuh bawahnya sakit.
Selama tujuh tahun pernikahannya dengan Enrique, Althea tidak pernah berhubungan badan dengan pria itu. Dan sekarang diperlakukan kasar oleh Savero saat berhubungan badan, itu jelas menyakitkan bagi Althea.
Cara Savero untuk menginjak-injak harga dirinya benar-benar tidak berbelas kasih. Savero memperlakukannya seperti p*****r yang bisa digunakan kapan saja pria itu ingin.
Savero menyadari Althea sudah terjaga, pria itu menatap Althea dengan dingin dan arogan. "Siapkan pakaianku!" Setelah berkata, Savero segera meninggalkan kamar Althea.
Althea memaksa dirinya untuk turun dari ranjang. Ia meringis ketika melangkah, tapi wanita itu menahan segalanya. Ia pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya dengan cepat. Lalu kemudian mengenakan pakaian pelayan.
Setelahnya Althea pergi ke kamar Savero. Ia menyiapkan pakaian untuk Savero.
Beberapa saat kemudian Savero selesai mandi, pria itu mengenakan pakaiannya dibantu oleh Althea, pelayan pribadinya. Terakhir Althea memasangkan dasi di leher Savero.
"Ternyata tujuh tahun menjadi istri pria kaya membuatmu memiliki selera yang cukup bagus. Ah, benar, kau harus terus menyenangkan mantan suamimu untuk mengamankan posisimu, jadi kau harus memiliki beberapa keterampilan." Savero kembali mengejek Althea dengan kata-kata sinis.
Althea mengangkat wajahnya, menatap wajah tampan Savero. "Anda benar, Tuan Savero. Beginilah cara saya melayani mantan suami saya."
Mendengar hal itu, Savero merasa tidak senang lagi. Ia segera menepis tangan Althea yang sedang merapikan jas yang ia kenakan. "Sayang sekali, meski kau telah melayani mantan suamimu dengan baik, pada akhirnya dia tetap menjualmu."
Setelah mengatakan itu Savero segera keluar dari kamarnya. Pria itu pergi ke ruang sarapan untuk sarapan.
tbc