Amel Menuntut Cerai

1536 Kata

“Selamat siang, Bu.” Wildan membungkukkan tubuhnya, menyambut kedatangan wanita nomor satu yang selalu dapat memporak-porandakan atasannya. Karena wanita inilah kemarin seluruh staf– tak terkecuali dirinya dibuat merasakan apa itu yang dinamakan neraka kerja. Cantik memang. Jadi tak heran jika atasannya bisa menaruh seluruh hatinya untuk wanita mempesona di depannya ini. Kabarnya tidak hanya parasnya saja yang jelita, tapi seluruh pemikiran istri sang atasan juga mendapatkan pujian setinggi kecantikannya. Namanya bukan sesuatu yang asing bagi telinga warga Indonesia. Segudang prestasi dia dapatkan sehingga mendapatkan atensi penuh orang-orang. “Ada yang bisa saya bantu, Bu?” “Bapak ada di ruangan, Dan? Saya kesini nggak bilang-bilang tadi.” Amelia sengaja meminta pada Arleta untuk ditu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN