Tersendat nafas Amelia. “Mak-sud Kakak?” Wanita itu tergagap dengan suara tak percaya. Damian menyerah akan dirinya. Laki-laki itu akan meninggalkannya untuk yang kedua kali?! Setelah apa yang mereka lakukan?! Amelia mulai diserang rasa takut. “Kakak mau ninggalin Amel?! Iya?!” Suaranya tercekat di tenggorokan. Seperti ada ribuan jarum yang menusuk batang lehernya sehingga yang ia keluarkan hanyalah lirihan penuh kesakitan. “Bagaimana hubungan ini bisa berlanjut jika untuk dekat-dekat dengan kakak saja kamu menolak?!” tanya Damian. “Rasanya ini tidak mungkin berhasil meski Kakak memaksa.” Aku Damian, teramat jujur dalam mengeluarkan isi hatinya. Damian bukannya tidak lagi menginginkan Amelia. Hanya saja tingkah wanita hamil itu sudah sangat keterlaluan menurutnya. Sekali-kali Amelia har