“Kakak berangkat ke hotel dulu, Sayang..” Damian mengecup singkat kening Amelia. “Hubungi Kakak kalau terjadi sesuatu.” Ucapnya mengusap surai rambut sang istri sebelum meninggalkan Amelia yang terpaksa membuka mata karena pergerakannya untuk kesekian kali pagi ini. Damian memalingkan wajahnya ketika melewati pintu kamarnya. Ia membiarkan pintu tetap terbuka, memberi kemudahan akses kepada dua manusia yang duduk di depan kamarnya. ‘Nggak kreatif sekali.. Pelanggaran hak intelektual kreativitas namanya!’ dengus Damian dalam hati kala idenya dalam menunggu kedatangan keluarganya di-copy paste oleh kedua orang tuanya. “Papi. Anak kamu semakin hari kenapa tambah nyebelin!” “Udah, udah!” Theodore membelai lengan Arleta, “kita pagi-pagi naik ke atas tujuannya buat liatin keadaan Amel, bukan