Ketukan pintu di ruang kerjanya membuat Damian mengalihkan tatapannya dari berkas yang ia baca. “Masuk!” Perintah pria muda itu tegas. “Ada masalah apa?” tanya Damian pada Wildan seakan tahu jika ada kesalahan yang tengah terjadi dengan menghadapnya sang asisten pribadi. “Maaf Pak. Saya mendapatkan kabar dari bagian keamanan..” “Langsung saja Wildan. Saya tidak menggaji kamu untuk berbelit-belit. Katakan ada keributan apa?!” Paksa Damian, tak ingin waktunya terbuang percuma meladeni basa-basi Wildan. Ia suka kerja gerak cepat yang tidak bertele-tele. Baginya waktu adalah uang. “Ada seseorang yang tidak mau menyebut namanya memaksa ingin menemui Bapak.” Dagu Damian mengedik, “hidupnya layar. Arahkan pada tempat dimana orang itu berada.” Pinta Damian agar Wildan menunjukkan rekaman kame