Amelia tersenyum. Ia tidak dapat menahan garis senyumnya saat mobil yang dikendarai oleh supir pribadinya memasuki basement hotel. Amelia sengaja tidak masuk melalui beranda depan dikarenakan silaunya sang surya siang ini. Maklum saja— ia membawa si kembar dalam kunjungan sidaknya. “Tolong turunin stroller anak-anak ya, Pak. Terima kasih.” Amelia menunggu orang-orang di mobil belakang turun terlebih dahulu. Beberapa orang berpakaian hitam telah membuat sebuah pagar pelindung. “Bantu Bu Aisyah turun. Gendong dulu Aiden.” Perintah Amelia pada kepala keamanannya. Laki-laki yang berada di bawah kekuasaan Abraham Wijaya tersebut mengangguk. Beberapa minggu terakhir, ia sudah mempelajari banyak hal mengenai cara merawat bayi. Kini ia bisa dikatakan mahir dalam menggendong makhluk dengan tulang