Sang Istri: yang Tak Jauh Berbeda..

1236 Kata

Amel sang pelayan mencoba bangkit. Ia berjalan tertatih, mengerahkan seluruh tenaganya untuk berjalan menuju kamar pribadinya di belakang rumah utama. Ia tidak ingin masa mudanya dihabiskan di dalam tahanan. Ia akan menggunakan waktu yang tersisa selagi Tuannya menemukan bukti jika dirinyalah yang memulai peristiwa tersebut. “Aku nggak mau.. Masa depanku masih panjang.” Ceracaunya sembari menangis. Dalam masalah ini, ia tidak bisa menyalahkan siapapun– sekalipun itu Tuannya. Semua ini salahnya yang terlalu berharap. Andai laki-laki itu tidak lagi kembali, mungkin perasaan ingin memiliki dalam dirinya pupus. “Amel kamu ngapain beres-beres?!” Amel menghapus air matanya. Ia menoleh ke belakang, melihat pada teman satu kamarnya yang tampaknya sudah berhasil mengerjakan tugas bersih-ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN