Damian mengangkat cangkir kopinya dengan tangan gemetar. Sudah tiga hari dirinya tidak dapat memejamkan mata. Dua anaknya selalu menangis ditengah malam– dan itu mengharuskannya untuk berjaga di saat Mommy mereka beristirahat. Tak sepenuhnya memang karena Amelia sendiri akan bangun demi memberikan asi secara bergantian. Setelahnya Damian meminta agar Amelia kembali terlelap mengingat pagi hingga sore harinya wanita itu akan menjaga anak-anak mereka tanpa dirinya. “Tremor Pak?” Ledek Arkan. Tiba-tiba saja tanpa undangan Arkan datang ke kantor, mengganggu Damian yang sedang bercinta dengan tumpukan berkasnya. “Enak-kan punya anak, Bro?! Kayak ada manis-manisnya gitu.” Damian berdecih. Jika tahu Arkan berkunjung hanya untuk meledek ayah anyaran seperti dirinya, ia akan mengusir sejak alas