‘PYARRR!’ Suara keras kaca pecah, terdengar hingga membuat Lethicia yang sebelumnya sedang berada di dalam alam mimpi, tersentak. Sepasang mata wanita muda tersebut langsung terbuka lebar. Detak jantungnya memburu. ‘PYARR!’ Lagi, suara itu terdengar. Lethicia mengangkat tubuh lalu menariknya ke tepi ranjang. Kedua kaki wanita itu turun ke lantai. Dengan detak jantung yang sudah seperti layaknya tabuhan drum, Lethicia mulai mengayun kedua kakinya. Fokusnya langsung tertuju ke arah balkon kamar yang pintunya sedikit terbuka. Lethicia meremas-remas telapak tangannya. “Sayang, kamu di mana?” “Sayang!” Lethicia menaikkan nada suara seraya mempercepat ayunan kakinya. Perasaannya tidak enak. Ia … takut. Sementara di luar terdengar suara gedebum beberapa orang yang sedang berlari, lalu tak l