“Pergilah. Aku akan baik-baik saja,” ujar Lethicia setelah berpikir cukup lama. Geraldo menatap dalam sepasang manik mata sang istri. “Berikan senjata apimu.” Lethicia mengulurkan telapak tangannya. Meminta senjata api milik Geraldo. “Baby … aku akan meminta beberapa pengawal untuk berjaga di sini." “Tidak. Aku tidak tenang di sini. Aku akan turun bersama yang lain.” Yang Lethicia maksud adalah para pekerja yang tinggal di kediaman sang suami. Bukan hal mudah untuk membangkitkan kembali keberaniannya. Perasaan takut itu masih begitu besar, namun Lethicia tidak bisa terus menerus menahan sang suami. Melihat kesungguhan di sepasang mata sang istri, Geraldo akhirnya menganggukkan kepala. Pria itu menarik lepas senjata api dari balik pinggang, lalu memperlihatkan pada Lethicia bagaimana c