“Kalian lebih cocok jadi ayah dan anak kandung.” Satu kalimat yang meluncur dari bibir Lethicia tanpa tendensi buruk itu membuat Geraldo tidak bisa tenang. Pria itu menatap langit-langit kamar. Matanya tidak mau terpejam. Di dalam kepalanya terus-menerus berputar satu kalimat tersebut. Geraldo mendesah. Pria yang berbaring dengan d*da telanjang itu menoleh, saat merasakan belitan tangan sang istri mengerat. Geraldo menatap sendu wajah tenang Lethicia yang tidur berbantal satu lengan tangannya. “Aku sangat mencintaimu. Apapun yang terjadi, ingatlah hal itu.” Geraldo bergerak pelan--merubah posisi berbaring yang semula terlentang menjadi miring menghadap sang istri. Pria itu membubuhkan kecupan di kepala istrinya. Satu tangannya yang bebas membelai rambut panjang pirang sang istri. ‘Ja