Geraldo melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya. Pria yang masih terlihat segar dengan rambut setengah basah tersebut tersenyum. Memutar kepala ke arah Eric dan dua orang lainnya yang sudah duduk di sofa yang terletak di sisi kanan ruangannya.
Sambil menarik ke atas ujung lengan kirinya, sepasang kaki sang taipan terayun menghampiri tiga orang yang sudah menunggunya.
Tiga orang itu langsung berdiri kemudian membungkuk—memberi hormat pada sang tuan begitu langkah kaki Geraldo nyaris tiba di sisi sofa.
“Duduklah,” ujar Geraldo yang kemudian melangkah ke balik meja, kemudian duduk di sofa panjang, sementara tangan kirinya kiri menarik ujung lengan sebelah kanan. Selesai dengan urusan kemejanya, Geraldo menyandarkan punggung. Jari-jari tangan pria tersebut saling menyilang di depan perut. G
