Bagi Fransisca, penolakan yang dilakukan oleh Alfonso adalah pukulan paling telak dalam hidupnya. Wanita itu menangis sepanjang perjalanan dari lapas, hingga tiba di mansion. Hatinya begitu sakit. Sudah tidak lagi memakai kaca mata hitam untuk sedikit mengaburkan wajahnya, Fransisca turun dari dalam mobil. Sepasang kaki wanita tua tersebut bergerak lesu. Terlalu fokus meratapi patah hatinya, Fransisca bahkan tidak menyadari jika sang suami berdiri menatapnya dari teras. Wanita itu sama sekali tidak menoleh. Terus melangkah masuk ke dalam rumah. Patrice bergegas mengayun langkah. “Apa yang terjadi?” tanya pria itu pada seorang pengawal yang menemani kepergian istrinya. “Tuan Alfonso tidak bersedia menemui nyonya Fransisca, Tuan.” Pria tersebut memberitahu. “Dia tidak mau menemui mamanya