Lethicia berjalan mondar-mandir di ruang tamu. Wanita itu tidak kembali ke kamarnya. Dia tidak bisa tenang, apalagi tidur. Sama sekali tidak akan bisa. Berjalan dengan dua tangan memeluk tubuh, Lethicia mendongak mencari keberadaan benda pengingat waktu yang menggantung di salah satu sisi dinding ruang tamu. Sudah satu setengah jam sejak Geraldo pergi. Menarik sedalam mungkin napasnya, Lethicia memutar tubuh, kemudian mengayun langkah ke arah pintu. Membuka sebelah daun pintu, Lethicia berhasil membuat terkejut dua orang yang berjaga di depan kediamannya. Dua orang itu langsung berbalik, lalu berjalan cepat menghampiri Lethicia. “Nyonya … ada yang bisa kami bantu?” tanya salah satu dari mereka. “Tidak. Aku hanya tidak bisa tidur. Kembalilah bekerja. Aku akan duduk di sana.” Lethicia lan