Alice ingin sekali menangis keras begitu mendengar apa yang dokter katakan. Bibirnya tertutup rapat menahan tangis yang sudah di ujung lidah. “Selamat, Tuan, Nyonya. Kalian berdua akan memiliki anak kedua.” Alice menatap ke arah layar hitam yang bergerak-gerak di depannya, akan tetapi sorot mata wanita itu kosong. Sementara Alfonso sudah menegakkan punggungnya. Sama seperti sang istri, pria itu juga terdiam hingga membuat sang dokter menatap bingung sepasang suami istri tersebut. Seharusnya mereka berdua bahagia karena akan segera memiliki anak lagi setelah cukup lama menikah. Namun, dua orang itu justru terlihat seperti orang yang baru saja mendengar vonis kematian. Bukan hanya dokter itu yang bingung melihat respon pasangan suami istri Alfonso dan Alice, tetapi juga seorang perawat ya