Tidak Tahu Malu 2

1030 Kata

"Masih untung keluargaku terutama Mas Bram nggak nuntut atau balas dendam pada keluarga Pak Maksum. Kalau sekarang Dikri hancur, bukankah itu ulah dari papanya sendiri? Ayah dan ibuku nggak menghasut warga. Hanya saja nggak peduli lagi. Kalau kami speak up, sudah lama hancur nama baik kalian. Keluargaku diam demi saling menjaga. Keluarga Om Maksum saja yang nggak tahu diri, masih berani minta dukungan pada kami." Indah bicara berapi-api. "Mas, nggak terima ya? Masih membela sepupumu yang sudah menghancurkan kehormatan adikku?" Irwan diam. Pikirannya sedang kacau. Dia tahu untuk biaya Dikri masuk pilcaleg ini sudah habis uang berapa saja. Tadi hendak bertanya pada Dikri, tapi tidak tega. Saat melihat sepupunya duduk lemas dengan tatapan kosong. Pasti sedang memikirkan hasil pemilihan, m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN