Keesokan paginya Alexa tidak berangkat pergi kuliah karena hari libur. Alexa terbangun dari tidurnya. Rasa lelahnya sebenarnya masih ada karena kegiatan ospek kemarin namun ia memaksakan untuk tetap bugar dengan berolahraga sehabis bangun tidur.
Sebelum bangun tidur dan memulai olahraga, Alexa ingin mengecek notifikasi dari ponselnya. Tangannya meraba meja nakas di samping tempat tidurnya. Namun Alexa tidak merasakan kehadiran benda tersebut.
Alexa pun berdiri dari posisi tidurnya dan mulai mencari keberadaan ponselnya tersebut. Dia terlihat sibuk mencarinya. Alexa membuka tasnya tetapi tidak menemukannya. Lalu, Alexa kembali mencari di laci dan tempat tidurnya. Tetapi nihil, ponselnya sama sekali tidak ditemukan.
“Dimana perginya ponselku?” ucap Alexa.
Bukannya Alexa tidak bisa membeli ponsel, keluarganya malah bisa dikatakan sangat mampu membelikan alat komunikasi tersebut. Bahkan untuk membeli seluruh ponsel saja lebih dari cukup. Alexa tidak mau kehilangan ponselnya, karena di dalamnya banyak sekali file dan dokumentasi penting miliknya. Tidak mungkin jika ia dapat mengikhlaskannya.
“Astaga, apa ponselku terjatuh?” ujar Alexa panik.
Alexa pun segera keluar dari kamarnya memanggil seluruh asisten dan body guard untuk menanyakan apakah mereka melihat ponselnya yang terjatuh.
“Apakah kalian melihat atau menemukan ponselku?” tanya Alexa kepada seluruh asisten dan body guard, “ponselku telah hilang sejak tadi pagi, aku tak tahu menaruhnya dimana.”
“Kami tidak menemukan ponselmu, Nona.” ujar salah satu body guard dan diikuti sautan dari yang lainnya.
“Oh, astaga! Ponselku benar-benar hilang!”
“Apa kau ingat menaruh ponselmu dimana?”
“Tentu saja tidak! Jika aku ingat aku tidak akan mengumpulkan kalian semua di sini!” kata Alexa panik, “sebenarnya aku tidak mempermasalahkan harganya, namun aku mempermasalahkan isi data dan segala file di dalamnya. Di sana banyak berkas-berkas penting kuliahku!”
“Baiklah, Nona. Jika begitu demikian, kami semua akan mencoba untuk mencari ponselmu di seluruh sudut rumah ini.”
“Oke, aku menunggu kalian semua.”
“Baik, Nona.”
Para asisten dan body guard yang bekerja di rumah keluarga Haires itupun mulai pergi untuk melakukan pencarian ponsel Alexa yang hilang. Alexa terlihat benar-benar frustrasi.
“Ada apa Alexa? Aku dengar ada sedikit keributan di sini. Apa yang kau perbuat?” kata Myra saat pintu lift yang berada di samping tangga terbuka memperlihatkan dirinya.
“Ponselku hilang, Ma. Aku tidak tahu dimana letak keberadaannya. Aku telah meminta kepada seluruh asisten dan body guard agar mencarikannya untukku. Mereka tengah melalukan pencarian ponselku.”
“Ya ampun, putriku. Kenapa kau repot-repot memusingkan untuk mencari ponselmu itu? Mama bisa membelikannya yang baru untukmu sayang jika kau mau. Pabriknya pun dapat Mama beli hanya untuk dirimu.” ucap Myra.
“Aku tidak mementingkan ponselnya, Ma. Yang aku pentingkan adalah isinya. Berkas-berkas serta file online kuliahku ada di sana semua. Aku tidak tahu apa yang terjadi jika itu semua hilang di waktu yang bersamaan. Oh, astaga. Aku tidak bisa membayangkannya.” jawab Alexa takut dan membuat Myra khawatir.
“Astaga, maafkan Mama, Alexa. Mama kira tidak ada berkas atau file penting yang ada di ponselmu. Ternyata ada ya?”
“Iya, Ma.”
“Kau tenang saja, para asisten dan body guard kita sedang membantumu untuk mencarinya. Mama yakin kau lupa menaruhnya.”
“Semoga saja ditemui oleh mereka.”
“Tentu saja sayang!” Myra meyakinkan Alexa, “kau tidak perlu memikirkannya sebentar lagi pasti mereka akan menemukan ponselmu. Ayo sekarang kita sarapan dulu setelahnya baru kau bisa berolahraga untuk memberikan efek bugar pada tubuhmu.”
“Baik, Ma.” Alexa dan Myra pun pergi ke ruang makan.
***
Sudah dua hari ini Alexa tak bisa tidur tenang karena keberadaan ponselnya yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Alexa pun sudah mengadakan sayembara untuk orang yang berhasil menemukan ponselnya. Alexa juga memerintahkan kepada asistennya untuk memposting sebuah pengumuman di sosial media yaitu bagi siapa yang menemukan ponsel dirinya, Alexa akan memberikan berapapun jumlah nominal kepada orang tersebut. Sebab data-data dan isi file di ponselnya itu sangatlah berharga bagi Alexa bahkan melebihi harganya meskipun tergolong sangat mahal.
“Apa kau sudah mempostingnya di seluruh sosial media?” tanya Alexa kepada asistennya.
“Sudah, Nona. Aku sudah memposting apa yang kau perintahkan di semua sosial media.
“Baguslah kalau begitu.”
“Iya, Nona.”
“Lalu bagaimana langkah selanjutnya?”
“Bagaimana apanya, Nona?”
“Apakah ada yang menghubungimu?”
“Belum ada, Nona. Belum ada satupun orang yang menghubungimu padahal aku sudah mengunggahnya di berbagai sosial media.”
“Astaga yang benar saja! Mengapa tidak ada yang bisa menemukannya?!” kesal Alexa sendiri.
“Aku pun tidak tahu, Nona.”
“Sepertinya aku harus mencarinya,” ujar Alexa, “tolong kau bilang pada sopir untuk memanaskan mobil. Sekarang juga aku akan pergi mencari ponselku. Aku mau ganti pakaian dulu.”
“Baik, Nona.”
***
Setelah selesai mengganti pakaian, Alexa pun turun dari kamarnya yang berada di lantai tiga. Dengan tergesa-gesa ia berjalan diiringi para body guard.
Myra yang kebetulan sedang berada di rumah pada saat itu dan melihat Alexa yang sepertinya ingin pergi pun menanyakan hal tersebut kepada Alexa.
“Hei, kau mau kemana?” tanya Myra saat melihat Alexa berniat keluar dari rumah.
“Aku akan mencari ponselku, Ma.”
“Ya ampun, sudahku bilang biarkan mereka saja yang mencarinya. Kau di rumah saja, Alexa. Cuaca di luar sedang panas-panasnya!”
“Tidak, Ma. Aku tidak peduli mau sepanas apa cuaca di luar. Yang terpenting adalah bagaimana caranya aku dapat menemukan ponselku. Aku pergi dulu!” tukas Alexa yang diikuti oleh body guard.
“Astaga, anak itu sangat keras kepala!” kata Myra pelan.
***
“Kita mau kemana lagi, Nona? Seluruh tempat sudah kita lalui. Bahkan wilayah ini sudah melebihi batas pencarian kita.” jelas sopir yang mengendarai mobil BMW tersebut.
“Kau yakin semua tempat sudah kita lalui?”
“Yakin, Nona. Kita telah menjelajahi seluruh wilayah kota ini. Jika kau tak percaya kau bisa melihat jam. Kita sudah berkeliling selama lima jam untuk mencari ponselmu.”
Alexa cukup kaget mendengarnya, ia pun memastikannya dengan melihat waktu dari Apple Watch miliknya. Dan benar saja ternyata dirinya beserta body guard dan sang sopir sudah mengitari jalan dan kota namun tidak membuahkan hasil juga.
Karena merasa telah gagal dalam misi pencarian ponselnya dan juga waktu yang hampir mendekati waktu maghrib, akhirnya Alexa meminta sang sopir untuk kembali ke rumah keluarga Haires untuk beristirahat dan melanjutkan pencaharian ponselnya esok hari kembali.
“Bagaimana, Nona? Apakah kita akan terus melakukan pencarian ponselmu sampai ketemu? Kalau iya, saya akan memutar mobilnya dan mencari di wilayah perbatasan kota dengan desa.”
“Tidak mungkin ponselku ada di desa. Aku tidak pernah pergi ke sana. Sepertinya pencarian kita berhenti sampai sini dulu. Besok kita lanjutkan lagi.”
“Baik, Nona!”
***