59. Keep it Secret

1585 Kata

"Nggak!" Belum lagi sampai di depan pintu rawat, jeritan Windy memaksa mereka segera menemui gadis itu. Mereka terkejut melihat binar cantik itu berderai air mata. Dia terus menahan tangis agar tak dikasihani. Membisu. Gadis itu berlabuh dalam pelukan hangat mamanya. "Dia masih bisa sembuh, 'kan?" tanya Luna dengan suara parau. Tak tahu apa yang terjadi, tetapi situasi itu cukup menggetarkan batin Chandra dan Reyhan. Chandra sudah melangkah mendekati kekasihnya, sedangkan Reyhan hanya mampu tertegun di ambang pintu. "Apa yang sebenarnya terjadi?" sela Chandra. Sang dokter menatap mereka dengan binar teduh, menyampaikan kondisi teraktual pasien adalah kewajibannya sebagai dokter. "Kelumpuhannya memang tidak permanen, tapi saya tidak bisa pastikan kapan dia bisa berjalan lagi. Mungkin,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN