Dua bulan sebelumnya ... Din!!! Suara klakson memekik keras di depan rumah Keluarga Pramana. Berulang kali, tak ada tanda-tanda yang ditunggu itu muncul. Dari belakang kemudi, seorang pria tampan membuka kacamatanya, meraih ponsel untuk menghubungi seseorang. "Ini si Windy lama banget, sih?" keluhnya. Tok! Tok! Suara pintu mobil diketuk, kaca itu pun turun untuk melihat siapa yangn menghampiri. "Mau jemput Kak Windy, ya?" Senyum milik Yuli. Gadis itu menaikkan alis, memberi kode agar Ares membuka pintu mobil. Tak ada agenda untuk menjemputnya, gadis itu sudah sangat rapi bersiap ke kampus. "Aku ke sini mau jemput Windy. Hari ini ada meeting sama klien untuk jadwal event bulan depan. Kenapa jadi kamu yang nongol? Usil banget," seru Ares. "Kak Win nggak bilang kalau dia libur, ya?