80- Curiga

872 Kata

Akbar menatap dua orang di depannya dengan nanar. Pasalnya kedua orang itu tengah balas menatapnya dengan sorot mata tajam. Tentu saja pemuda itu bingung, karena semenjak tadi, dirinya serasa di-scan dan dipelototi. Tak sampai di situ, bahkan mereka tidak menyediakan minuman sama sekali untuk Akbar, padahal mereka lah yang mengundang Akbar untuk datang ke sini. "Jadi ...." Akbar mulai bersuara. "... kalian nyuruh aku ke sini, karena apa?" Pemuda itu mengangkat sebelah alisnya menatap kedua orang itu. Sedangkan dua orang itu, em, Esti dan Nida, masih menyorotkan mata tajamnya. "Buruan, ih. Kalian jangan habisin waktuku hanya buat dapat pelototan dari kalian seperti ini." Akbar melanjutkan kalimatnya dengan nada malas. Pemuda itu pura- pura kesal dan berulang kali menatap arlojinya. "At

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN