Bab 153

1203 Kata

"Kak!" Ucap Zea yang masih menggigit bibir bawahnya. Aaron bahkan tidak berhenti menghisap benda kenyalnya, entah berapa jejak merah yang dia buat di sana, namun hisapan bibir Aaron cukup membuatnya sedikit sakit sendiri. Zea melotot ketika Aaron sudah melepaskan benda kenyalnya. Bagaimana tidak, di sana bahkan bukan hanya satu atau dua saja, jika di hitung mungkin ada lebih dari lima, dan letaknya berdekatan, bahkan dia sampai lupa di mana jejak merah yang di buat Ares tadi. "Apa kau ingat di mana letak jejak merah Ares tadi?" Tanya Aaron. "T-tidak, kau membuatnya sangat banyak, aku tidak memperhatikannya." Kata Zea. "Bagus." Kata Aaron. Karena memang itu yang dia mau, Zea hanya akan mengingat dan melihat bekas hisapannya saja, bukan bekas Ares. "Sakit?" Tanya Aaron. Zea tersenyum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN