Tristan semakin mempercepat huj*mannya yang membuat Seina tadinya meringis kini malah mend*sah keenakkan. Desahan Seina membuat Tristan semakin bergairha, dia bahkan sesekali meraup benda kenyal Seina dan menyesapnya yang membuat Seina semakin melenguh. "Apa kau merasa nixmat, Sayang?" tanya Tristan, yang membuat Seina mengangguk dengan ekspresi sayu. Ini lebih menyenangkan dibandingkan hanya dengan ciuman saja. "Ooh god, Sayang, aaah" lenguhan Seina tidak terkontrol, bahkan tubuhnya terdorong ke atas karena Tristan menghentakkan miliknya dengan kuat dan cepat. Aktivitas ini membuat mereka sama-sama terbawa suasana, Tristan dengan sabar mengajarkan Seina tentang keintiman dan mengajarkannya berbagai gaya, meskipun ini adalah pengalaman pertama bagi Seina, dia cukup mampu mengikuti ritm