Tristan masih diam mematung, dia masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya. Tristan sama sekali tidak bergerak namun dia terus memperhatikan Seina yang tersenyum kepada lelaki yang merengkuhnya dan dengan anak laki-lakinya. "Tuan Tristan." Sapa Manda yang membuat lamunan Tristan akhirnya buyar. "Saya sangat senang, anda bisa datang dalam acara pesta ayahku," kata Manda tersenyum. Tristan hanya diam saja dan ingin pergi dari sana tapi manda mencegahnya dan bahkan memegang tangannya yang membuat Tristan langsung menepisnya. "Maaf, Tuan." Kata Manda yang sebenarnya terkejut karena Tristan menepis tangannya. "Saya tidak suka di sentuh." Kata Tristan yang menatap tidak suka ke arah Manda yang membuat dia menelan salivanya kasar, tadinya memang dia reflek saat memegang tangannya,