Part 36: Benci dan Dendam

1641 Kata

"Bu ada tamu." Rahel yang mendengar suara sekretarisnya dari telepon kabelnya tersentak sejenak, "siapa?" "CEO Label'ly." Raut wajahnya berubah datar seketika, orang itu tak lain dan tak bukan adalah Leo, kenapa sih dia terus saja datang ke kantornya padahal mereka tidak ada urusan penting. "Katakan aku sibuk." Rahel segera memutuskan sambungan telepon, membuang mukanya kesal. Jujur saja jika boleh memilih ia sangat benci dan muak berhubungan dengan lelaki itu, tapi di satu sisi tuntutan pekerjaan membuatnya harus tetap profesional apalagi perusahaan Leo memberikan impact besar terhadap perusahaan ini, belum lagi Presdir juga sepertinya sangat berharap kepadanya untuk kerjasama kali ini, jadi mau tidak mau ia tidak bisa egois. Ceklek. Bola matanya seketika membelalak nyalang menata

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN