"Kau sengaja kan mengajakku kesini agar aku bertemu dengannya," cecar Alka pada Frans, mereka sedang berada di ruang makan dan sarapan bersama walau jam sudah menunjukkan pukul 10 siang. Ve sudah berangkat ke klinik karena ia kikuk harus berada satu meja sekaligus dengan Alka dan uncle Frans karena ia baru tahu kalau Alka adalah teman kuliah unclenya itu. "Ya begitulah...." jawab Frans santai sambil menikmati sarapannya. "Apa tujuanmu Frans?" "Aku tidak ingin melihat raut kesedihan ada di wajah Ve walau aku tahu dia menyembunyikannya dengan senyum dan tawa riang, tapi aku tahu jauh di lubuk hatinya hatinya hancur karena keputusannya sendiri." Alka menghela nafas, bukan hanya Ve tapi ia pun sama hancurn