Bab 25

1148 Kata

“Shaby.” Aku terlonjak kaget mendengar namaku dipanggil. Kontan aku menoleh ke arah kananku, di mana suara tersebut berasal. Kini kulihat Papa tengah berjalan ke arahku dengan segelas air putih di tangannya. “Ya, Pa?” kataku sembari meletakkan remot tv yang tadi kupegang ke sofa yang kududuki. “Darryl udah ke kampus, ya?” tanya Papa seraya menoleh ke arah jam di pergelangan tangannya. “Iya, tadi kayaknya udah berangkat, Pa.” Aku tersenyum kaku ke arah Papa. Entah mengapa, topik mengenai Darryl membuatku agak canggung sendiri. Sekarang Papa duduk di sebelahku. Diletakkannya gelas yang berisi air putih ke atas meja, kemudian memandang ke arah tv yang sekarang tengah menampilkan sebuah acara musik. “Papa nggak ngajar?” tanyaku penasaran. Tidak biasanya Papa masih di rumah jam seg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN