“Lihat Nanda, gak?” tanya Nolan pada beberapa siswa yang berpapasan dengannya, namun dari sekian banyak yang Nolan tanya, mereka hanya menggeleng. Langkah Nolan menuju ke gedung lama di mana ruang osis masih ada di tempat itu, pintu di dorong oleh Nolan dengan sedikit susah. Bahu cowok itu pun membantu untuk mendorong pintu tapi pintu tersebut tetap tidak bisa terbuka dari luar. “Nanda! Buka woy!” seru Nolan sembari menendang sekali pintu kayu di depannya, tapi tidak ada suara yang Nolan dengar dari dalam sana. Cowok itu menarik kursi untuk melihat dri jendela apakah Nanda di dalam ruang osis atau tidak. Nolan melihat ke sekitar ruangan yang tidak begutu luas itu sampai matanya melihat Nanda tak sadarkan diri sendirian di dalam ruangan. Segera Nolan pergi ke ruang sebelah untuk mendobr