Chapter 51

1131 Kata

Bahunya menghantam dinding cukup kuat hingga terasa nyeri ketika bahu itu bertubrukan oleh dinding bata yang keras, belum selesai rasa sakit yang di terima barusan, sebuah cengkeraman kuat di rahangnya Sintia terima. “Aku gak ngasih tau apa-apa sama kak Rena.” “Gak usah bohong, kemarin aku lihat kamu ketemuan sama dia, kamu pasti ngasih tau dia sesuatu kan?” “Enggak, aku gak ngasih tau apa-apa.” Sintia meringis, rahangnya terasa perih akibat cengkeraman cowok di depannya ini. “Kamu mau video itu aku sebarin?” Sintia langsung menggeleng, matanya berair ingin kembali menangis. “Aku beneran gak ngasih tau apa-apa sama kak Rena.” Cowok itu langsung mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan sebuah video di depan Sintia, cewek itu hanya melihat sekilas sebelum memalingkan wajahnya. “Kalau sam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN