Sore harinya Rena menghampiri Arham yang terbaring di salah satu kamar rumahnya. Cowok itu tidur dengan tenang, tangannya juga tidak sedingin saat pulang sekolah tadi. Rena kembali keluar kamar dimana Vino ada di sana. “Dia kenapa?” tanya Vino. “Gak tau, di sekolah tadi Arham tiba-tiba pingsan.” Vino manggut-manggut. “Gak mau coba di bawa ke rumah sakit?” “Tunggu deh sampai dia bangun, kalau kondisinya masih belum baikan nanti baru ke rumah sakit.” Rena menjawab. Ia duduk bersandar memegang satu buah apel merah segar. Sekitar dua puluh menit kemudian Arham menghampiri Rena, memegangi kepalanya lalu duduk di samping Rena, berbaring lagi dengan menjadikan paha Rena sebagai bantal. “Kamu kalau belum baikan, aku antar ke rumah sakit ya?” Arham menggeleng. “Gak usah, bentar lagi baikan