Arham duduk di sebuah kursi panjang di belakang rumah Rena, tanpa Arham sadari jika saat ini sedang duduk bersama Vino, kedua lelaki itu tengah menonton Rena meninju samsak dengan sekuat tenaga. Benda yang menggantung di pohon itu menjadi pelampiasan kemarahan Rena sekaligus tempat latihan Rena karena jarang olahraga lagi. Sebungkus snack di pangku oleh Arham, duduk menatap Rena seperti tengah menonton di bioskop. “Wih pacarku ternyata keren.” gumam Arham, Vino yang duduk di sampingnya mencebik, tangan Vino sudah akan menyentil telinga Arham tapi tangan Vino justru tak bisa menyentuh Arham, Vino hanya dapat menatap tangannya sendiri, ia lupa jika dia dan Arham berada di tempat yang berbeda. Arham meletakkan bungkus snack di kursi, baju kemejanya di lepas sehingga hanya menyisakan baju k