“Bapak hanya terobsesi dengan saya, itu bukan cinta yang seperti Bapak katakan.” Meskipun Pak Damar bisa menyanggah pernyataan yang baru saja Kirana katakan, Pak Damar memilih bungkam karena tanpa Pak Damar menjelaskan pun, Kirana juga sudah mengerti perasaan lelaki itu yang sebenarnya. Itu memanglah cinta—sebuah perasaan yang identic dengan rasa ingin memiliki. Dan ketika Pak Damar tidak bisa memiliki Kirana seperti yang sangat diinginkan, beliau lepas kendali. Dan sekarang, beliau tengah menyesali perbuatannya sendiri. Tidak seharusnya Pak Damar melakukan hal yang sangat tidak pantas seperti ini. Beliau adalah pendidik yang seharusnya memberikan contoh baik, bukan justru melakukan sesuatu yang tidak pantas. Di mobil hitam gagah—seperti pemiliknya itu hanya keheningan yang memancar. K

