Kirana masih tidak paham dengan yang Pak Damar lakukan. Baiklah, kalau di Ruang Serba Guna tadi banyak orang—yang untung saja Kirana tidak jadi pusat perhatian karena memilih kembali duduk di antara semua orang. Tanpa sadar, mereka sama-sama menyakiti satu sama lain. Apa yang Pak Damar lalukan tadi memang tidak menyakitinya secara fisik, tapi terasa menyakitkan sekali di lubuk hatinya yang paling dalam. Hanya saja yang satu ini, Kirana benar-benar tidak mengerti. Setelah pemateri atau narasumber yang tak lain dan tak bukan adalah Pak Damar selesai membagikan pengetahuan serta pengalamannya yang sangat berharga, entah kenapa ada salah satu anak/sie humas (hubungan masyarakat) sampai menghampiri Kirana di belakang. Mohon izin dan berbicara dengan bisik. “Mbak, permisi. Bisa ikut aku se

