84. Jangan Takut

1552 Kata

Angin bergerak begitu damai menerbangkan sebagian daun yang berguguran selaras meniupkan debu yang kadang tampak, yang kadang pun tidak. Kaki gadis berhati malaikat itu berjalan setapak demi setapak. Ketika langkahnya terasa begitu berat, berat pula beban yang ditanggung di kedua pundaknya. Tatkala kakinya hampir menginjak perbatasan antara jalan dan memasuki pemakaman, Kirana melepaskan sepatu sandal bututnya. Hanya menyisakan kaos kaki berwarna gelap yang sudah usang untuk melindungi kakinya kalau-kalau ada duri yang menancap. Kakinya yang bersih mulai berjalan selangkah demi selangkah, gontai, menuju ke tempat peristirahatan terakhir ayahnya. Ayah yang alhamdulillah, Kirana bersyukur sekali bisa diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk bisa menatap bagaimana wajah sang ayah, sosok ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN