120. Sebuah Persiapan

1564 Kata

Pak Damar bersama Pak Ronggo, serta Satria ikut mengantarkan Bu Ghina ke tempat peristirahatan terakhir yang letaknya berlawanan arah dari jalur mereka datang sejauh 1 km. Mereka bukan hanya ikut mengantar, tapi ikut menggotong keranda dalam keadaan tanpa alas kaki. Sementara para ibu-ibu atau gadis-gadis masih bertahan di kediaman Kirana, menemani gadis itu yang kembali tidak sadarkan diri. Rasa-rasanya, Kirana teralalu singkat bertemu dengan ibunya. Harusnya kalau bisa lebih lama lagi. Kirana ingin berlama-lama dengan ibunya selama mungkin tanpa ada yang mengadu. Mungkin juga, gadis itu tengah bermimpi nan indah di waktu ini, makanya tak kunjung mau tersadar dan menerima kenyataan, bahwa Kirana sudah terlalu lama terjebak di dunia mimpi. Karena sungguh, ini hampir tujuh jam sejak Bu Gh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN