Orang pertama yang masuk untuk menemui Kirana adalah Bu Tarik arena memang beliau yang perempuan sendiri sementara Silvi masih lah betah di dekapan Pak Damar. Kalau orang yang tidak tahu, pasti langsung menganggap bukan mahramnya kok. Padahal hanya dengan melihat wajah keduanya yang mirip, pasti bisa tertebak siapa status keduanya. “Aku mau lihat Ibuk, Mas. Mau salim.” Kata Silvi di dekapan kakak tercintanya itu. Tangannya memainkan kerudung yang tengah dikenakan, sementara Pak Damar yang menyediakan bahu dan dadanya untuk sandaran adiknya ini tidak menjawab apa-apa selain hanya diam memandang nanar dan mengusap puncak kepalanya perlahan. “Ayo Mas Damar.” Ajak Silvi lagi. “Mbak Kirana sudah ada yang menjaga, Mama sama Papa. Temani aku ke rumah Ibuk. Aku mau salim, nanti terlambat, tida

