95. Pulang

1979 Kata

Hampir jam lima sore Kirana beserta Nisa dan juga Simmi baru sampai di depan rumah sakit daerah Yogjakarta setelah menempuh perjalanan darat kereta api yang mulai perjalanan pukul enam pagi tadi, belum lagi ditambah pemberhentian ketika sampai Yogjakarta dan harus menaiki kendaraan umum lagi untuk sampai ke rumah sakit dimana ibunya dirawat. Kirana tidak peduli dengan nilainya yang dia pedulikan hanya ibunya seorang. Bahkan kalau harus meninggalkan kuliahnya demi merawat sang ibu, dengan senang hati tanpa penyesalan sama sekali akan Kirana tinggalkan kuliahnya demi sang ibu. Nisa dan Simmi yang menemani pun hanya bisa menguatkan, sesekali mengusap punggung ataupun menepuk tangan Kirana perlahan. Tak sekalipun mereka mengatakan "nggak papa atau tidak apa-apa" karena mereka tahu kalau Ki

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN