123. Menikahlah Sana

1310 Kata

"Saya akan menikahi kamu, Kirana!" Pada awalnya, semua orang diam, benar-benar terdiam mendengar apa yang Pak Damar katakan. Mungkin mereka berpikir, mereka sedang salah dengar atau hanya sedang berada di dalam mimpi, karena itu hanya diam, tidak dan belum mampu berbuat apa-apa. Hingga rasa-rasanya, keberadaan mereka di sana tidak ada artinya sama sekali ketika tidak bisa menghentikan amarah seorang ibu kepada seorang anak perempuan yang baru ditinggalkan oleh ibunya. "Kamu lihat, seberapa bodohnya mama Na sudah menganggap kamu sebagai putri mama sendiri. Tapi seperti ini balasan yang kamu berikan? Dasar kacang lupa kulitnya!" "Ibu saya mohon berhenti." Kata Pak Damar tegas. Sementara kalau boleh memilih, di antara semua orang yang ada di sana, ada satu dan satu-satunya sosok yang ing

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN