107. Dari Luar Jendela

1863 Kata

Malam-malam, Kirana baru pulang dari kedai. Oh bukan malam lagi, tapi dini hari karena sudah pukul satu dini hari. Tapi setelah Maghrib hujan lebat sekali hingga Isya'. Karena itu tidak ada yang datang untuk makan di kedai tempatnya kerja. Namun begitu hujan berhenti, langsung ramai orang-orang untuk makan. Yang paling Kirana sukai di kedai itu adalah, di sana disediakan mushola. Jadi siapapun yang ingin salat tidak perlu khawatir mengingat di sana sudah disediakan ruang, lengkap dengan mukena juga. Saat pulang, biasanya dini hari anak-anak sudah tidur. Namun begitu Kiran masuk kamar, ternyata Nisa masih terjaga menghadap laptopnya. “Assalamu’alaikum Nis. Kok belum tidur.” “Eh?” Nisa terkejut melihat Kirana baru masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu. “Wa’alaikumsalam. Kok baru p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN