Semilir angin berembus menerpa wajah sang Pangeran yang kini berada di hadapan lelaki iblis yang sangat dikenalnya. Tatapan tajam terpancar dari iris keemasan sang Pangeran. Sedangkan lelaki iblis di hadapannya hanya berwajah datar layaknya patung tanpa berniat bergerak sedikit pun.
"Permainan yang cukup membosankan untukku mainkan, Eather," ujar sang Pangeran.
"Dan sepertinya aku cukup beruntung memilih Anda sebagai Maharaja yang baru, Pangeran. Atau saat ini kita sebut saja Maharaja?" jawab Eather datar seperti biasanya.
"Aku tidak ingin berbasa-basi, Eather," ujar Zero yang kini membuat Eather tersenyum.
"Seperti yang Anda harapkan, My Lord," jawab Eather sambil menunduk memberi hormat.
"Bagaimana jika aku menjawab bahwa aku menyukai Hikari?" lanjut Eather sambil tersenyum sinis.
