“DINAA…!” Emilia langsung menghardik ketika Dina melangkah melewatinya begitu saja. Langkah kaki Dina terhenti. Dia menghela napas sesak dengan wajah yang terlihat letih. Sementara Emilia mendekatinya, berdiri di hadapan Dina dan menatap tajam. “Kamu kenal sama Dion? Apa yang terjadi? Kenapa dia menyeret kamu seperti itu, ha? Apa yang dia katakan? Apa dia menentang pernikahan mama sama papanya?” Emilia langsung menyerbu Dina dengan banyak pertanyaan. Dina menatap letih. “Kita bicara besok saja. Malam ini aku benar-benar lelah.” Dina bermaksud melanjutkan langkahnya ke kamar, tapi Emilia menarik lengannya dengan kasar. “Apa yang sekarang ini sedang kamu rencanakan, ha?” tanya Emilia. “Apa?” Dina terpana. “Kamu sedang merencanakan sesuatu bersama anak itu untuk menggagalkan pernikaha