Rianti keluar dari gedung apartemen itu dengan lutut yang bergetar. Dia ketakutan sekali. Rianti menatap gedung tinggi di belakangnya itu dan sekarang membayangkan apa yang akan terjadi pada Dina. Dia menjadi panik sendiri. Padahal ia juga yang sudah memilih menuruti semua perkataan Bagas. Sejenak Rianti menjadi ragu. Berkali-kali dia terlihat seperti ingin kembali ke apartemen itu untuk menjemput Dina, tapi kemudian Rianti mengepalkan tangannya kuat-kuat, lalu kemudian pergi dari sana. “Ya, aku tidak perlu memikirkannya lagi. Apapun yang akan terjadi di sana, nggak ada hubungannya dengan aku sama sekali.” setelah berbisik seperti itu, Rianti mengangguk-anggukkan kepala. Dan kemudian dia pun pergi dari tempat itu. Di dalam kamar apartemen… Bagas masih bermain-main dengan Dina yang keta