95. Trauma

1059 Kata

Lama Dina menangis bersama gelapnya malam. Dia harus menahan diri untuk tetap di luar hingga matanya yang memerah kembali mereda. Dina tidak ingin ibu Rianti khawatir karena dia menangis. Dina pun tentu juga tak ingin menceritakan apa yang sudah terjadi pada ibu Rianti. Dina mengembuskan napas berkali-kali. Tubuhnya juga sudah terasa dingin karena terlalu lama di luar. Dina kemudian perlahan bangun. Kakinya bahkan terasa kesemutan karena sudah duduk terlalu lama. Setelah itu Dina langsung masuk ke dalam rumah. Ibu Rianti yang memang masih menantinya, langsung berdiri dari duduk ketika melihat Dina masuk. “Kamu ke mana saja, Dina? Kenapa baru kembali?” tanya sang ibu. Dina menatap sebentar, lalu tersenyum canggung. “Maaf, Buk. Tadi motornya Bagas malah pecah ban. Jadinya malah ngedorong

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN