Hari-hari perselisihan pun dimulai. Dina menghindari Bagas sebisanya. Dia sudah memikirkan semuanya matang-matang dan Dina sudah memutuskan bahwa dia tidak bisa mentoleransi apa yang sudah dilakukan oleh Bagas, apalagi Bagas selalu menunjukkan keegoisannya. Dia tidak mau minta maaf, juga tidak menyesali apa yang sudah dia lakukan. Lebih dari itu, Bagas tetap saja mengutarakan keinginan-keinginan gilanya setiap kali berbicara dengan Dina. Seolah-olah keinginannya itu adalah sesuatu hal yang biasa dalam hubungan mereka. Dan setelah merenungi cukup lama, Dina berada di titik jenuh. Ada banyak hal yang lebih penting dalam hidupnya. Ada banyak hal yang harus dia prioritaskan lebih dulu. Terlebih saat ini Dina juga memikirkan sang mama. Setelah bercerai dari Tio, Dina tetap tidak mendengar kaba