"D-DION ...." Leony menyebut nama itu dengan manik mata bergetar. Dia sontak mundur selangkah. Dia syok. Kebingungan pun melanda setelahnya membuat Leony hanya tergagu dengan tatapan nanar. Pun demikian dengan Dion. Lelaki itu juga terpana. Hari ini mereka berjumpa secara tidak sengaja. Dion yang sedang asyik memerhatikan barang-barang antik terkejut saat seseorang menabraknya dan ternyata perempuan itu adalah Leony. "Kamu ...." Dion akhirnya juga bersuara lirih. Leony meneguk ludah. Perasaannya langsung bergejolak melihat lelaki yang sudah menorehkan luka di hatinya itu. Dion hendak bersuara lagi, tapi saat itu juga Leony langsung berbalik, hendak pergi dari sana. "Tunggu!" Dion mencegatnya. Leony tidak berbalik, tapi helaan napasnya kini berubah sesak. Dia menunggu apa yang akan dik