Hari demi hari berlalu dan Dina masih dengan sikapnya yang cuek, dingin dan juga selalu menatap sengit kepada Dion. Dina seperti sudah dirasuki oleh sosok jiwa yang berbanding terbalik dengan kepribadiannya. Dia akan berubah ganas saat Dion mengajaknya bicara. Namun Dina akan berubah menjadi perempuan manis tatkala ada Ridwan di antara mereka. Hari-hari terasa melelahkan bagi Dion. Keadaan jadi berbanding terbalik. "Dasar si muka dua!" dengkus Dion saat dia mengintip Dina yang sedang berpamitan pada Ridwan untuk pergi mengajar. Beberapa hari belakangan ini, Dina terus saja di antar jemput oleh bocah yang menjengkelkan itu, alias Andri. Yang membuat Dion kesal adalah, bocah itu terus saja menatap Dion dengan senyum meledek. Dion merasa seperti dikalahkan, namun dikalahkan dari 'apa' dia