Hari ini Dina merasa teramat lelah. Dia berjalan gontai keluar dari gerbang sekolah. Ada pertanyaan yang kini melintas di benaknya. Kenapa dari hari minggu ke senin itu cepat? Tapi kenapa dari senin ke minggu itu lama? Sebuah pertanyaan konyol yang memang tidak perlu dipertanyakan seharusnya. Dina mengawali hari seninnya dengan segudang kesibukan. Pagi hari ia bertugas sebagai pembina upacara. Setelah itu Dina juga memiliki waktu mengajar yang padat. Sepulang sekolah, dia harus tetap tinggal sebentar karena pengurus Osis memintanya untuk menghadiri rapat mereka. Kini yang tersisa hanyalah rasa penat yang mendera. Dina melirik aloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, namun langit di atas kepalanya masih terang benderang. Udara juga terasa pan