Dina mengibaskan tangannya setelah selesai mencuci perkakas yang ia gunakan untuk memasak. Aktivitas itu selesai tepat setelah matahari terbenam. Dina melirik ke luar sana. Ternyata hari ini Ridwan sang papa mertua pulang terlambat. Syukurlah, karena semua pertengkaran yang sempat terjadi memang memperlambat pergerakan Dina. Dia bahkan memasak dengan sangat terburu-buru. Dina meringis pelan saat menatap jari telunjuknya yang teriris pisau saat memotong daun bawang. "Rasanya perih karena terkena air sabun," bisiknya. Dina segera mengeringkan tangannya, lalu memeriksa nasi di dalam rice cooker. Asap mengepul keluar ketika tutup mejikom terbuka. Ia tersenyum karena nasi sudah matang dengan sempurna. Sekarang semuanya sudah selesai. Dina benar-benar merasa lega. Tapi setelahnya, dia kembal