“Namaku Dantheo Lycenzo dan aku adalah suaminya Zalma.”
Jawaban Dantheo menjadi ledakan Hiroshima di telinga Alex. Membuat lelaki terkaya di negara tetangga itu terpaku tak berkedip.
Dua lelaki saling menatap tajam. Akan tetapi, jika Dantheo terlihat tenang, tidak demikian dengan Alex. Berita ini terlalu menyambar kepalanya seperti sebuah petir di tengah badai.
Ia menyorot tak percaya, sangat tidak mau percaya!
‘No f*****g way!’ engahnya dalam hati.
Akan tetapi, ia melihat jemari Dantheo kian merengkuh mesra pinggang Zalma di mana sang mantan pun diam saja disentuh sedemikian rupa.
Bukankah selama delapan tahun terakhir hanya dia yang merangkul Zalma sedekat itu?
Tak bisa menguasai diri, Alex bertanya tanpa ragu, “Dia sungguh suamimu?”
Bertanya pada Zalma dengan suara parau, tak ma
