Teriakan Tsamara menggelegar di ruang makan, mengoyak udara yang memanas akibat pertengkaran sepasang kekasih. Di mana kemudaian Alex dan Xeloma memandang terkejut pada sang gadis.
“Kamu … kamu … the hell, Tsamara? Apa yang sudah kamu perbuat?” engah Alex menggeleng, suaranya lirih bergetar … kecewa.
Pun dengan wanita yang digadang-gadang akan menjadi ibu dari sang gadis. Ia memandang penuh keterkejutan serta ketidakpercayaan. “Kamu yang menghina Zalma seperti itu?”
“Kamu menyuruhnya berbuat ini, ‘kan?” tuduh Alex kembali memandang tajam pada tunangannya.
Xeloma menggeleng sangat jengah. Terlalu jengah untuk bahkan bisa membela diri. “You know what, suka-suka kamu saja, Alex! Silakan tuduh aku apa pun yang kamu mau!”
Tsamara melangkah. Tiap tapaknya presisi, penuh perhitungan, memand
